Senin, 20 Mei 2013

bukannya kata kata lebai tapi sungguh kata kata penggerak

boleh dibilang saya ini termasuk orang yang rajin banget nge-updateupdate-an dari penulis penulis yang menurut gue punya kata kata ajaib yang "bukan ngomong doang", lebih real karena rasanya emang mirip mirip banget dengan apa yang terjadi di sekitar saya kurang lebih. dan, penulis yang sering gue nunggu updateannya adalah kakak "Darwis Tere Liye"... udah pada tau belum, di check aja Facebook beliau.. jangan lupa di-like.. gak ada alasan untuk gak di-like dah pokoknya. hehe. :)

so guys, here's some qoutes i shared in my facebook's account, from Darwis Tere Liye :

"Ingat baik2 rumus ini, sekali kita menganggap sesuatu/seseorang itu adalah 'my everything', maka ketika perasaan menikung tajam, terbanting hingga ke dasarnya, maka yang tersisa dalam hidup kita adalah 'nothing'.
Biasa-biasa saja, tidak perlu berlebihan."


 "Kita tidak akan pernah menemukan orang yang benar2 memahami kita, tahu kebiasaan kita, mengerti semua tentang kita. Impossible.
Tapi kita bisa menemukan orang yang sungguh2 bersedia memahami kita. Dan itu lebih dari cukup, sepanjang kita juga sungguh2 bersedia memahaminya.
--Tere lije"



"Jangan biarkan 'perasaan' kalian berserakan, berceceran di facebook atau twitter. Orang yang ingin kalian cari2 perhatian toh tidak akan memperhatikannya.
Laki2 yang paham, wanita yang mengerti, tidak akan menumpahkan perasaannya di dinding jejaring sosial. Terlihat sekali, lebay. Ibarat air tumpah, itu justeru berbahaya, bikin terpeleset, mengganggu. Ada banyak cara lain menyalurkan perasaan, bikin tulisan, bikin puisi, malah bisa menerbitkan buku.
--Tere Lije"



"*Lepaskanlah

Lepaskanlah, maka semoga yang lebih baik akan datang.
Lepaskanlah, maka semoga suasana hati akan lebih ringan.
Lepaskanlah, maka semoga kita menyadari tidak ada sesuatu yang sesungguhnya kita miliki.

Kemampuan melepaskan, melupakan, membiarkan atau apapun orang menyebutnya adalah salah-satu akar penting dari pohon kehidupan.

Jangan dipaksakan, jangan digigit terus, lepaskanlah. Maka biarkan pohon kehidupan kita tumbuh besar, kokoh, rimbun dan berbuah.

Apapun itu, baik kejadian menyakitkan, tindakan aniaya orang lain, pengkhianatan, atau hal-hal kecil seperti ketinggalan bus, kehilangan buku, kaki bengkak terantuk ujung meja, lepaskanlah.

Apapun itu, baik kehilangan seseorang yang penting, padamnya perasaan, kekecewaan menunggu, gagal ujian, atau hal-hal kecil seperti kehabisan menu favorit, disenggol motor, komen tidak direply, lepaskanlah.

Jangan keukeuh dipegang buah busuknya. Jangan ngotot disimpan bisul kejadian tersebut di hati, lepaskanlah, maka kita akan melihat kesempatan baru, penjelasan baru, atau sekadar kesegaran suasana baru.

Lepaskanlah, maka semoga yang lebih baik akan datang.
Lepaskanlah, maka semoga suasana hati akan lebih ringan.
Lepaskanlah, maka semoga kita menyadari tidak ada sesuatu yang sesungguhnya kita miliki."



“Cinta hanyalah segumpal perasaan dalam hati. Sama halnya dengan gumpal perasaan senang, gembira, sedih, sama dengan kau suka makan bakso, suka buku, suka mesin. Bedanya, kita selama ini terbiasa mengistimewakan gumpal perasaan yang disebut cinta. Kita beri dia porsi lebih penting, kita besarkan, terus menggumpal membesar. Coba saja kau cuekin, kau lupakan, maka gumpal cinta itu juga dengan cepat layu seperti kau bosan makan bakso.”
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah.


 "Jangan pernah bersedih meski kita sederhana, tidak kaya, tidak sekolah di tempat elit menurut orang2, tidak punya gagdet canggih. Jangan pernah berkecil hati walau kita biasa saja, tidak ganteng, tidak ngetop, tidak pintar, tidak keren menurut orang2.
Jangan biarkan pikiran itu melintas walau sekejap. Karena apa kata orang2 itu tidak penting. Kitalah yang menjalani kehidupan, dan dari kita sendirilah sumber kebahagiaan tersebut.
Kemuliaan hidup tidak akan pernah tertukar. Jangan pernah bersedih hati
--Tere Lije"


yang lainnya, temen temen boleh lihat sendiri pada halaman facebook sang penulis. :) 
  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar