Kamis, 18 Juli 2013

kata kata "Bang Tere Liye"

*Jenis cinta yang mengagumkan

Saya berkali-kali menulis di page ini: "cinta datang dari banyak pintu; sebagian besar dari kita datangnya lewat pintu mata, atau pintu telinga; sebagian lagi yang paham, menggunakan pintu berbeda, pintu hatinya." Kalian suka quote ini, bukan? Setiap saya mempostingnya, maka berentet-tet-tet, like, komen, cepat sekali. Kalau bisa teriak, maka jangan2 ada yang bakal bilang, "gue banget." Ini jenis postingan yang renyah, laris manis.

Saya juga berkali2 menulis di page ini: "cinta tidak membutuhkan mata untuk melihatnya. sama sekali tidak." Mirip dengan quote sebelumnya, dan juga mirip responnya dari kalian. Hanya berbeda redaksinya saja.

Terus terang, saya menyukai dua quote ini, bahkan saya tulis juga di novel2, di buku2. Saya carikan konteksnya--meskipun lebih sering konteksnya ya gitu deh, cerita roman populer kontemporer. Seolah-olah quote ini memang didesain untuk cerita yang begitu saja, kisah cinta-cintaan. Bukan untuk hal yang lain. Seolah memang sedangkal itu hakikat quote tersebut.

Tapi apa memang demikian? Tidak, my dear anggota page, quote ini jelas-jelas didesain untuk keperluan lain, yang malam ini akan saya sampaikan saja kepada kalian. Semoga dengan begitu ada yang mau mengembangkan puluhan quote cinta di page/buku2 ini, sehingga bisa mengambil hikmah yang lebih mendalam--bukan cuma dari kaca mata cerita cinta.

Quote itu sungguh benar. Kita sama sekali tidak membutuhkan mata untuk mencintai seseorang. Kita tidak perlu melihat wajahnya, kita tidak perlu melihat betapa tampan, tinggi, atau gagah perawakannya. Tidak perlu. Kita juga tidak membutuhkan telinga untuk mencintai seseorang. Kita tidak perlu mendengar suaranya yang empuk menenangkan, tidak perlu mendengar secara langsung betapa bijak dan santun tutur katanya, dan betapa benar semua perkataannya. Tidak perlu. Kita tetap bisa mencintainya dengan amat sangat.

Inilah jenis cinta yang amat mengagumkan. Amat mengharukan.

Duhai, yang maha menggenggam seluruh perasaan, yang maha menyaksikan banyak hal, itulah jenis cinta kami kepada Rasul Allah. Kami sungguh tidak pernah melihat sehelai foto beliau. Kami bahkan tidak pernah menatap sedetik gambar beliau. Bagaimana rupawannya beliau. Bagaimana eloknya beliau. Tapi kami tetap mencintainya. Terisak saat menyadari besarnya cinta itu. Apalagi dalam urusan mendengar suaranya, mendengar wasiatnya secara langsung, tidak sama sekali, membayangkannya saja kami tak kuasa, tapi bukan berarti kami tidak bisa menumbuhkan cinta yang besar itu.

Inilah jenis cinta yang amat mengagumkan.

Maka ijinkanlah kami, menunjukkan rasa cinta itu secara benar. Bukan cuma gombal, basa-basa saja. Ijinkanlah kami menambah ilmu, meneladani semua wasiatnya, lantas menegakkan semua teladannya. Rasul kami amat menyayangi anak yatim, maka kami juga akan demikian. Rasul kami amat menyantuni fakir miskin, maka kami juga demikian. Rasul kami mewariskan begitu banyak contoh akhlak terpuji, maka kami juga akan demikian. Dan terakhir--meskipun ini bukan benar2 terakhirnya, Rasul kami amat sederhana hidupnya. Maka kami akan meneladaninya.

Inilah jenis cinta yang amat mengagumkan.

*Tere Lije, repos \(^_^)/




Orang sabar tak ada yang bisa melawan.

-- Tere lije

<(^__^)9
 

Bagi orang2 yang sabar, pahit getir di awal, insya Allah lezat membahagiakan di ujungnya.

Bagi orang2 yang serba ingin instan, boleh jadi lezat menyenangkan di awal, pahit getir di sisanya yang lebih panjang.

Selalu begitu rumusnya, entah itu dalam pendidikan, pekerjaan, termasuk jodoh sekalipun. Sungguh tidak akan merugi bagi orang yang sabar.

--Tere Lije (*_*    )>





"Urusan GR ini memang kadang gila.

Kita benar-benar tidak bisa lagi berpikir waras dan rasional, tertutupi oleh ilusi dan mimpi, menerjemahkan semua kejadian berdasarkan yang mau kita dengar atau lihat saja.

Padahal nyatanya? Tidak sama sekali. Hanya GR."

*Tere Liye - buku "Berjuta Rasanya" & "Sepotong Hati yang Baru"

 ~(*,*)~


Semua orang bisa berubah.

Tapi ada yg niat dan sungguh2, ada yg tidak.

Ada yang menjadikan janji berubah itu seperti janji matahari yang setiap pagi selalu hadir; ada yang gombal saja, pemanis bibir.

--Tere liye

<(n_n)>



Maka membacalah, adik2 yang masih remaja, sekolah, kuliah, membacalah. Kalian bisa menggapai tepi2 pengetahuan hari ini dengan membaca. Bisa menyentuh pinggir2 kebijaksanaan orang tua dengan membaca. Dan yang lebih menakjubkan lagi, kalian bisa membuka tepi itu, pinggir itu lebih jauh lagi.

Jangan dengarkan orang2 yang terlalu banyak alasan, menyusun argumen semu soal membaca. Biarkan saja kalau teman kalian merasa 'membaca' di jejaring sosial adalah membaca, merasa lebih jago membaca ayat2 Tuhan yg tertulis di atas bumi dan di bawah langit--padahal membaca buku pun berbulan2 tidak. Dan bualan alasan lainnya untuk menutupi kemalasan.

Bacalah buku2 yg baik, tentang agama, pengetahuan, apapun itu bukunya sepanjang baik. Habiskan waktu bersama buku. Kalian akan menjadi orang2 yang beruntung dengan membaca buku2. Tidak akan keliru rumus ini. Bukan karena sangat sederhananya untuk dimengerti, tapi itu dijamin langsung oleh Tuhan dalam kitab suci.

Bacalah. 

(-o_o-)9



"Terkadang dalam banyak keterbatasan, kita harus sabar menunggu rencana terbaik datang, sambil terus melakukan apa yang bisa dilakukan."

--Tere Liye, 'kau, aku & sepucuk angpau merah'. :)




“Kalau memang terlihat rumit, ragu2, kesana-kemari, tidak jelas, plintat-plintut, bikin sebal, sakit hati, lupakanlah. Segera lupakan. Urusan perasaan yg sejati selalu sederhana."

--Tere Liye, novel 'Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah'. ^,^





Sebenarnya begitu banyak penjelasan di sekitar kita. Hanya saja, kita sendiri yang membuatnya rumit, terus mencari penjelasan lain yang menyenangkan hati.

--Tere Liye   : D





Terkadang cara membalas terbaik justru dengan tidak membalas.

--Tere Liye, novel "Ayahku bukan pembohong" ;)





Bagi orang2 yang sabar, pahit getir di awal, insya Allah lezat membahagiakan di ujungnya.

Bagi orang2 yang serba ingin instan, boleh jadi lezat menyenangkan di awal, pahit getir di sisanya yang lebih panjang.

Selalu begitu rumusnya, entah itu dalam pendidikan, pekerjaan, termasuk jodoh sekalipun. Sungguh tidak akan merugi bagi orang yang sabar.

--Tere Lije 

(~_~)9




Jangan biarkan 'perasaan' kalian berserakan, berceceran di facebook atau twitter. Orang yang ingin kalian cari2 perhatian toh tidak akan memperhatikannya.

Laki2 yang paham, wanita yang mengerti, tidak akan menumpahkan perasaannya di dinding jejaring sosial. Terlihat sekali, lebay. Ibarat air tumpah, itu justeru berbahaya, bikin terpeleset, mengganggu. Ada banyak cara lain menyalurkan perasaan, bikin tulisan, bikin puisi, malah bisa menerbitkan buku.

--Tere Lije

~(*_*)~



Jangan habiskan waktu menjelaskan banyak hal ke seseorang yang bahkan sejuta kata pun disampaikan dia tetap tidak mau mengerti.

Kita salah orang. Karena di luar sana, boleh jadi ada orang yang tanpa perlu berbusa-busa dijelaskan, dia selalu mengerti dan memahami.

*Tere Lije

<( "_")




Dimana2 tentu saja orang akan jatuh cinta ke orang yang tampil baik, keren, punya uang, pekerjaan, masa depan. Punya segala2nya. Situasi aman sentosa. Semua serba indah dan mudah.

Tapi sesungguhnya, perasaan diuji ketika situasi menjadi sulit dan rumit. Ketika kita bangkrut, dipecat dari pekerjaan, atau kecelakaan yang mengambil tampilan fisik, ketika sakit berkepanjangan. Saat situasi menjadi buruk dan sesak, dan kalimat2 cinta tidak bisa dimakan atau bisa membayar tagihan2.

Ketika itulah kita tahu persis siapa yang sebenarnya mencintai kita. Siapa yang tetap berdiri di sebelah kita.

-Tere Liye-
(>__<)




“Cinta sejati adalah perjalanan. Cinta sejati tidak pernah memiliki tujuan.”

*Tere liye, buku "Berjuta Rasanya" & "Sepotong Hati yang Baru"

 (^_^)v


   


 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar